Posts

Showing posts from 2021

BUKALAPAK Apa Kabar?

Image
  Bukalapak, Apa kabar? Mumpung Bursa lagi tutup, bahas BUKA yuk. Resmi melantai sejak 6 agustus, IPO Bukalapak masih menyisakan kehebohan. Unicorn pertama yang melantai dengan raihan jumbo 21 Triliun. Heboh, ditambah euforia digital yg masih melanda bursa. Nah, sampai saat ini bagaimana kondisinya? Dari sisi aset, pada laporan Q3 tahun 2021 terlihat kenaikan yg drastis. Aset Buka naik 864%!. Kalau dibedah, kenaikan yg signifikan tentu pada Kas dan setara kas. Naiknya 1.492%!. Dari 1,4 Triliun, menjadi 23,6 Triliun. Tentu ini berasal dari dana IPO yang diparkir di bank. Kalau dibedah lagi rinciannya begini : Dana cash yg parkir di rekening Bank : 9.5 Triliun Deposito : 14 Triliun Bunganya untuk deposito berjangka rupiah berkisar 1.5% sd 6%. Katakanlah rata kita ambil 4%, maka dari bunga saja Buka sudah menghasilkan 560 milyar per tahun. Ngga perlu ngapa2in lah uda profit segitu, misalnya. Tapi itu kalau 4% yaaa. Tapi biasanya makin besar taruh dananya, makin punya posisi tawar, p...

How Low Can You Go

Image
  Salah satu Typical aset yang beresiko yaitu sensitif terhadap kondisi pasar dan memiliki volatilitas tinggi. Kalau di saham diukur dengan Beta. Semakin menjauh beta diatas 1, maka sensivitasnya semakin tinggi terhadap acuannya, dalam hal ini acuannya tentu IHSG atau index lain yang digunakan untuk menghitung. Secara sederhana, jika Beta = 2, maka setiap kenaikan atau penurunan IHSG, maka akan direspon sebanyak 2 kali lipatnya. Sangat sensitif. Semakin tinggi beta, berarti semakin beresiko. Melihat beta sekarang sudah gampang, sudah ada yg hitung. Bisa dari bloomberg atau pefindo (https://pefindo.com, biasanya rutin di update) Bagaimana memanage resikonya ? bisa dengan menghindari yg memiliki beta diatas 1, atau mungkin bisa di mix dalam penyusunan portofolio. Ibarat membentuk team sepakbola, yang memiliki beta diatas 1 kita anggap sebagai striker. Tugasnya membuat goal (return positif) dengan cepat, tetapi juga rentan cedera. Jadi striker ngga boleh greedy, ketika sudah mencapai...

Risk and Reward

Image
  Risk and Reward Risk and Reward Ketika market sedang bullish, banyak orang justru mengambil posisi, alasanya, takut tidak kebagian profit. Padahal, secara habit, ini justru sangat beresiko. Lagi2 FOMO, tidak ikhlas jika melihat postingan orang2 pada taking profit, sehingga memaksakan untuk mengambil posisi. Padahal posisi yang diambil bisa jadi target profit orang lain yang sudah lebih "siap" mengambil posisi ketika market sedang turun. Inilah mindset yang membedakan menurut kakek buffet. Be Fear when others are Greedy, and Be Greedy when others are fear. Buffet selalu memperhitungkan Margin of Safety ketika masuk (cerita dulu dulu yaa). Risk and Reward. Apakah tingkat resiko lebih kecil dibanding dengan rewardnya. Resikonya bisa dilihat dari seberapa mahal ketika dibeli, apakah masih dibawah valuasinya atau sudah diatas. Semakin diatas valuasi, tentu resiko semakin tinggi. Logikanya seperti membeli property semisal ruko, ketika sebuah ruko disekitar harga pasarnya 1 Mi...

Old Economy

Image
Old Economy Generasi bottom line. Rasanya accounting theory is dead menurut gen Z. Why you need a profit, at the end kita lebih butuh cash flow untuk bertumbuh. Bertumbuh secara market share, market share mengangkat market cap. La, kalau ngga profit, darimana dapat duitnya? "Kan ada investor". Bertumbuh secara revenue, walaupun biaya marketing lebih besar dari revenue. Nantinya akan profit, "kapan itu nak?" "Nanti om, ya pokoknya nanti deh, 10 tahun lagi, atau 20 tahun lagi deh" Booming digital ini juga mengangkat market cap bank jago. Analis sumringah, dalam kurang dari 1 tahun bank jago sudah bisa profit, luar biasaa. Ekspektasi naik, harga naik, market cap naik, valuasi perusahaan semakin muahall. Padahal bank mandiri, bni dan yang lain sudah profit bertahun2, eh dengan gampangnya di salip di tikungan (market cap). Ekspektasi menimbulkan euforia. Euforia digital. investor pun FOMO, beramai2 beli walaupun di harga all time high. Padahal ...

IPO Bukalapak apakah menarik? (Post on Facebook 10 July 2021)

Image
IPO  Bukalapak apakah menarik? (Post on Facebook 10 July 2021) Laporan keuangan bukalapak FY 2018 sd 2020, dari rugi 2.2 T (765% dari revenue) pada 2018, turun menjadi rugi sebesar 1.3 T (136% dari rev) pada 2020 (average penurunan 16% per tahun). Secara revenue bertumbuh luar biasa dari 251 M pada 2018, menjadi 1.3 T pada 2020 (CAGR 66.68% !). Pendapatan terbesar bukalapak adalah dari marketplace - pendapatan dari komisi penjualan (76% pada tahun 2020). Kalau diperhatikan, pertumbuhan revenue yg tinggi, tidak sebanding dengan penurunan rugi bersih, ini karena biaya penjualan dan pemasaran yang mencapai porsi lebih 100% dari revenue, dan diperkirakan akan meningkat dimasa mendatang. Beban ini semisal voucher, iklan offline dan online dan akuisisi mitra. Sementara cash flow dari operasi -1.1 T pada 2020 (bahkan sempat -3 T pada 2019). Darimana bukalapak mendapatkan dana? Dilihat dari laporan cash flow, terlihat penambahan modal 4 T pada 2018 sampai dengan 1.7 T pada 2020. Investor...

Right Issue BBRI - Here We Go! (Post on Facebook 3/9 21)

Image
Right Issue BBRI - Here We Go! (Post on Facebook 3/9 21) Orat oret sederhana Potensi Right Issue BBRI. Bagaimana melihat peluangnya secara sederhana sambil menikmati secangkir kopi. BBRI akan melakukan right issue dengan menerbitkan 28.677.086.000 saham seri B dengan harga yang dapat ditebus sebesar Rp.3.400 per lembar. Bagaimana peluangnya? Melihat data RTI bisa coba diurai melalui pendekatan sederhana: 1. Issue Shares saat ini (laporan semester 1 th 2021) = 123.35 b 2. Equity saat ini (laporan semester 1 th 2021) = 196.99 T 3. Harga saham BBRI per 2/9 : 3.870 BVPS dan PBV sbb : 1. Book Value Per Share (BVPS) BBRI = 196.99 T / 123.35 B = 1.597 per lembar saham 2. Price to Book Value (PBV) = 3.870 / 1.597 = 2.4 x PBV BBRI sebesar 2.4 x, jika dilihat rata2 PBV BBRI di Stockbit dalam 3 th terakhir, PBV BBRI adalah 2.5 x, PBV sekarang masih lebih rendah dari rata2 dalam 3 tahun terakhir walaupun sudah mendekati rata2. Bagaimana jika setelah right issue dengan asumsi seluruh investor menga...

ITMG – Between Investing and Trading

Image
  ITMG – Between Investing and Trading (blog 6 October 2021) Indo Tambangraya Megah atau dengan kode emiten ITMG ini menjadi perhatian para investor di Bursa Efek Indonesia. Bagaimana tidak, seiring dengan krisis energi yang terjadi di China dan juga Eropa, tentu akan meningkatkan permintaan akan batubara. Komoditas yang sebenarnya akan ditinggalkan ini seiring dengan kebijakan energi terbarukan yang sudah mulai dilaksanakan secara bertahap. Seiring dengan akan datangnya musim dingin, tentu permintaan akan batubara semakin meningkat. Krisis energi, market pun bereaksi, harga batubara menyentuh level tertinggi sampai USD 240 per ton, sesuai dengan prinsip demand and supply, more demand but less supply, harga pun meroket. Harga meroket, secara hitungan kasar tentu akan meningkatkan keuntungan perusahaan. Logikanya, biaya produksi tidak naik, harga jual semakin mahal, tentunya nanti menyisakan margin keuntungan yang tinggi. Inilah yang mendasari market kemudian beraksi dengan memboron...