IPO Bukalapak apakah menarik? (Post on Facebook 10 July 2021)

IPO Bukalapak apakah menarik? (Post on Facebook 10 July 2021)

Laporan keuangan bukalapak FY 2018 sd 2020, dari rugi 2.2 T (765% dari revenue) pada 2018, turun menjadi rugi sebesar 1.3 T (136% dari rev) pada 2020 (average penurunan 16% per tahun). Secara revenue bertumbuh luar biasa dari 251 M pada 2018, menjadi 1.3 T pada 2020 (CAGR 66.68% !). Pendapatan terbesar bukalapak adalah dari marketplace - pendapatan dari komisi penjualan (76% pada tahun 2020).

Kalau diperhatikan, pertumbuhan revenue yg tinggi, tidak sebanding dengan penurunan rugi bersih, ini karena biaya penjualan dan pemasaran yang mencapai porsi lebih 100% dari revenue, dan diperkirakan akan meningkat dimasa mendatang. Beban ini semisal voucher, iklan offline dan online dan akuisisi mitra.
Sementara cash flow dari operasi -1.1 T pada 2020 (bahkan sempat -3 T pada 2019). Darimana bukalapak mendapatkan dana? Dilihat dari laporan cash flow, terlihat penambahan modal 4 T pada 2018 sampai dengan 1.7 T pada 2020. Investor sepertinya masih bakar uang.
Dilihat dari balance sheet, porsi kas dan setara kas mencapai 67% dari total aset pada 2018, dan 57% pada 2020. Fixed asset hanya 30% dari total asset. Aset bukalapak terbesar secara laporan posisi keuangan adalah kas dan setara kas yg tentu berasal dari penambahan modal. Tentu ada aset yang tidak terlihat secara laporan yaitu market share serta corporate value. Kepercayaan pelapak dan customer terhadap bukalapak dsb.
IPO Bukalapak menargetkan penerimaan sekitar 21 T dengan 66% akan digunakan sebagai modal kerja.
Sebelumnya, pemodal terbesar dari bukalapak ini adalah PT.Kreative Media Karya (KMK - 31.9%), dan private equity dari singapura yaitu archipelago investment (12.6%)sedangkan achmad zaki sang founder hanya memiliki 5.76% kepemilikan. Hal yang biasa dalam perusahaan startup, tetapi beliau tetap sebagai pengendali perusahaan sebagai CEO.
KMK sendiri adalah salah satu bisnis digital dari PT. elang mahkota teknologi (EMTK) yang heboh kemaren karena Mr.Antony salim bos Indofood menambah kepemilikan menjadi 9% di EMTK.
Apakah ini menarik? Darimana investor akan mendapatkan uangnya kembali?
Membaca tulisan william yang (Investing in digital startup), Strategi start up untuk scale up fase berikutnya adalah bisa juga melalui IPO. Ini juga bisa menjadi exit strategy para venture capitalist. Startup bisa diartikan sebagai perusahaan baru yang memiliki daya rusak (disruption) bisnis konvensional. Bukalapak tentu telah melalui berbagai fase startup pada umumnya dimulai dari ide brilian achmad zaky sampai dengan fase scale up sekarang. Yang jadi pertanyaan tentunya, ditengah persaingan sekarang dengan beberapa marketplace besar seperti tokped yang heboh kemaren, shopee dsb, bagaimana bukalapak akan sustain?
Fase berikutnya setelah IPO adalah tentang bagaimana bisa bertahan. Sampai kapan akan terus "bakar uang"? Bagaimana pendanaan kembali setelah dana IPO mulai menipis dan seandainya bukalapak belum menghasilkan profit? Apakah melalui right issue atau melalui hutang? atau akan ada giant venture capitalist lagi yang masuk?. Tentu investor retail tidak akan mengharapkan deviden dalam waktu dekat. Biasanya, kenaikan harga (capital gain) setelah IPO menjadi buruan investor. Market sebelum ini sudah heboh dg perusahaan teknologi yang lain. Nah ini mungkin bisa heboh lagi.
Menarik melihat pendapat Lo Khe Hong saat ini. Warren buffet Indonesia yang pakem dengan pola value investingnya. Yang jelas saat ini kakek lo pasti kesulitan untuk menghitung berapa PERnya karena negatif dan berapa PBV nya karena akumulasi defisit bukalapak masih tercantum 7, 6 T 😅. Tetapi melihat rugi yang terus menurun, jika bisa secara konsisten, bisa dihitung kapan Bukalapak akan mulai profit sejalan dengan waktu.
Oh ya masa penawaran umum dimulai rabu 28/7 sd 30 juli 2021. Good Luck 😘. CMIIW.



Comments

Popular posts from this blog

GREAT INVESTORS DOESN'T MISS THE OPPORTUNITIES

Seberapa tahan, bukan seberapa cepat (4 years insight in the stock market)

SVB EXPLAIN