SVB EXPLAIN

SVB CASE EXPLAIN

Sebelum tanggal 26 maret 2020, sistem keuangan Amerika adalah berdasarkan "Fractional Reserve Banking".

Sistem "Fractional Reserve Banking" adalah sistem yang memperbolehkan bank hanya menyimpan beberapa porsi dari uang yang disimpan nasabah

pada bank.

"Fractional Reserve Banking" memungkinkan bank untuk melakukan apa saja yang mereka inginkan terhadap uang nasabah untuk mendapatkan

keuntungan.

Misalnya, mereka dapat meminjamkan uang nasabah itu atau di-investasikan pada aset tertentu.

Pertumbuhan yang terjadi pada sistem ekonomi saat ini banyak terbantu oleh pinjaman uang kepada pelaku ekonomi untuk menumbuhkan usahanya.

Ketika bank meminjamkan uang dengan mudah, artinya bisnis juga akan mampu untuk menjalankan operasionalnya dengan cepat dan memperkejakan

banyak karyawan. Sistem ekonomi dapat berjalan dengan baik.

Pada tanggal 15 maret 2020, dewan gubernur The FED mengumumkan perubahan kebijakan tentang "Fractional Reserve Banking" ini.

Pada tanggal 26 maret 2020, sistem perbankan Amerika tidak lagi menggunakan "Fractional Reserve Banking", yang artinya

bank dapat melakukan apa saha dengan uang nasabah untuk mendapatkan keuntungan yang nantinya tentu harapannya bisa membagi keuntungan

itu kepada nasabah dengan bunga yang tinggi juga.

Selama pandemi, permintaan akan kredit turun, jadi bank mencari jalan alternatif untuk mendapatkan keuntungan.

Mereka mulai membeli surat berharga menggunakan dana nasabah.

Masalah yang muncul adalah, surat berharga itu volatile, sementara nilai deposit nasabah adalah tetap.

Penurunan pada surat berharga yang dibeli oleh bank berarti bank tidak dapat menjamin keamanan dana nasabah sewaktu2 ketika terjadi penarikan.

Bank rush akan terjadi ketika nasabah menarik dana dalam jumlah besar dari bank secara bersamaan dan cepat.

Ketika bank tidak lagi mempunyai dana cash, mereka tidak bisa menahan arus besar penarikan dana. Ini akan menyebabkan bank menjadi tidak bisa menjamin penarikan dana nasabahnya.

Dana nasabah di bank US di cover oleh FDIC (Federal Deposit Insurance Corporation). Semacam LPS kalau disini.

FDIC mengcover dana nasabah sampai dengan $250.000,-, mereka yang mempunyai dana dibawah itu, bisa mendapatkan dananya kembali pada 13 maret 2023

Mari flashback sebentar ketika banyak bank kolapse pada tahun 2008.

SVB  adalah bank komersial di California.

SVB adalah salah satu bank terbesar berdasar dana simpanan. Sejak 2020 sampai dengan 2021, SVB menerima simpanan yang besar.

Kenaikan tingkat suku bungan dalam beberapa tahun terakhir ini berefek terhadap pasar modal secara signifikan, ini berarti pula aset yang dibeli oleh SVB menggunakan simpanan nasabah mengalami nilai kerugian yang juga signifikan.

"Bank Run" yang terjadi pada SVB menyebabkan SVB tidak bisa memenuhi permintaan penarikan dana nasabah. Pada 10 mart, $42 miliar simpanan nasabah ditarik dan menyebabkan bank kolaps.

SVB kemudian ditangani oleh FDIC, dan menjadi bank kedua terbesar yang gagal dalam sejarah keuangan Amerika. Masalahnya, nasabah SVB beberapa adalah perusahaan teknologi yang besar.

Seperti misalnya ROKU.ROKU mempunyai simpanan hampir 26% dari total cash pada SVB.

Uang ini kemungkinan tidak bisa diakses dalam waktu yang tidak sebentar, artinya jika ROKU mempunyai hutang jangka pendek yang harus segera dilunasi, maka ROKU kemungkinan tidak bisa melunasinya. Ini akan berefek pada operasional di beberapa industri.

Perusahaan yang mempunyai simpanan diatas $250,000 di SVB, uang tersebut kemungkina besar tidak bisa di akses sampai dengan waktu tertentu.

Ini akan menyebabkan terjadinya likuidasi bisnis untuk membayar kreditor, dan kehilangan pekerjaan karyawan.

Ketika satu perusahaan mengalami default pada kewajibannya, ini akan menyebabkan terganggunya seluruh rantai bisnis di industrinya.

Apalagi perusahaan yang mempunyai simpanan di SVB  adalah perusahaan yang besar, kebangkrutan ini akan berefek kemana mana.

SVB menawarkan bunga yanng tinggi kepada depositor, jadi obligasi yang dibeli haruslah yang juga memberikan bunga yang besar untuk bisa menggaransi tawaran bunga itu. Kenaikan suku bunga yang tinggi dalam 1,5 tahun ini tentunya akan menurunkan nilai obligasi yang dimiliki SVB.

Ini artinya, walaupun SVB menjual seluruh obligasi yang dimiliki, itu tidak bsai menggaransi permintaan penarikan dana.

Inilah efek ketike THE FED menaikkan bunga secara konsisten untuk menurunkan inflasi, mereka harus "break" sesaat untuk mengatasi kehilangan pekerjaan dan resesi.

Kegagalan SVB ini menyebabkan kebangkrutan ketika perusahaan yang menyimpan dana di SVB tidak bisa lagi membayar hutangnya. Aset beresiko akan jatuh seperti Bitcoin, Saham dengan valuasi yang tinggi, property sewa jangka pendek. Aset yang beresiko rendah seperti sewa property jangka panjang, "Value Stock" kemungkinan mengalami efek yang tidak terlalu besar seperti aset yang beresiko.


Comments

Popular posts from this blog

GREAT INVESTORS DOESN'T MISS THE OPPORTUNITIES

Seberapa tahan, bukan seberapa cepat (4 years insight in the stock market)